Oleh Aminuddin Siregar

Konsep birokrari muncul untuk pertamakalinya, ketika suatu organisasi perlu dirasionalkan. Karena itu birokrasi bukanlah binatang jalang yang bisa kian kemari kemanapun saja suka. Ia bukanlah makhluk siluman yang bisa sembunyi disetiap situasi dan keadaan apa pun saja. Juga bukan raksasa yang suka menghentak-hentakkan kaki hingga membikin buni bergetar. Sekali lagi, birokrasi itu bukan monster yang tak bisa disentuh, atau burung pemangsa yang siap dengan patuk dan cakarnya memangsa dengan semena-mena.
Jadi, santai sajalah, dinginkan kepala, tenangkan hati, sembari berusahalah selugas mungkin menyikapi apa pun saja yang terjadi. Termasuk menyikapi yang namanya birokrasi itu. Sesekali berilah komentar, bila kebetulan anda berurusan melalui jalur birokrasi, amati saja, dan ikuti setiap prosedeur yang berlaku. Bila ada yang tidak berkenan dan kalau kepengen protes, lakukanlah dengan sikap santun, dan beri sedikit senyum.
Cara dan sikap seperti itu lebih baik ketimbang berperilaku uring-uringan. Apalagi mengomel berkepanjangan. Tak usah mencap apalagi memvonis bahwa birokrasi itu bikin onar. Jangan pula menuduh seenak perut atau mengidentikkannya sebagai sutradara serangkaian kejahatan. Jangan, jangan lakukan itu. Sebab prasangka buruk itu tidak baik Baca lebih lanjut